Tuesday, July 31, 2012

Hari ini saya akan membahas beberapa pengertian yaitu pengertian PHP, CI (CodeIgniter), dan beberapa fungsi dari file konfigurasi yang terdapat pada .htaccess. Langsung saja ya, monggo..


Pengertian PHP

PHP adalah bahasa pemrograman server side yang sudah banyak digunakan pada saat ini, terutama untuk pembuatan website dinamis. Untuk hal-hal tertentu dalam pembuatan web, bahasa pemrograman PHP memang diperlukan, misalnya saja untuk memproses data yang  dikirimkan oleh pengunjung web.


PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kali tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari "Personal Home Page Tools". Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa ini diubah menjadi "PHP: Hypertext Prepocessor" dengan singkatannya "PHP". PHP versi terbaru adalah versi ke-5.Berdasarkan survey Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari sejuta site menggunakan PHP, di antaranya adalah NASA, Mitsubishi, dan RedHat.


Pengertian CodeIgniter

CI adalah salah satu dari sekian banyak framework PHP yang tersedia secara gratis. Pengembang CodeIgniter adalah seorang musisi rock-n-roll bernama Rick Ellis dari EllisLab (http://www.ellislab.com). Tujuan dari pembuatan framework CodeIgniter ini menurut user manualnya adalah untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan website secara lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan website dengan cara koding secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka (library) yang dibutuhkan dalam pembuatan website, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan.




CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.


Kegunaan file .htacces 

File .htaccess adalah file konfigurasi yang disediakan oleh web server apache, yang biasanya digunakan untuk mengubah settingan default dari apache.
File .htaccess biasanya diletakkan pada root direktori. File .htaccess harus dalam format ASCII dan dengan permission yang diset pada 644 (rw-r-r) dengan tujuan  membuat server dapat mengakses file .htaccess sedangkan visitor website tidak dapat mengakses file .htaccess dari browser.
Kode perintah dalam file .htaccess  harus ditempatkan dalam satu baris, jadi jika kita menggunakan notepad untuk membuat file .htaccess maka kita harus mendisable fungsi wordwrap pada notepad.
Fungsi File .htaccess
1.Kustomisasi Error Message
2.Overide SSL settings
3.Merubah default Homepage
4.Enable directory browsing
5.Mem-block user yang akan mengakses website
6.Meredirect / mengarahkan pengunjung website ke halaman lain
7.Mencegah Hot linking dan bandwith leeching


1.Kita dapat mengubah halaman error pada server, dengan mendefinisikannya sesuai dengan keinginan kita.
2.Secara default hanya halaman web yang mempunyai extensi shtml yang bisa menjalankan server side termasuk ssl di server. Dengan menggunakan .htaccess kita dapat mengubah setting default tersebut agar SSL dapat bekerja pada format HTML.
Untuk mengaplikasikannya anda bisa menambahkan script berikut pada file .htaccess


AddType text/html .html
AddHandler server-parsed .html
AddHandler server-parsed .htm


3.File .htaccess dapat digunakan untuk mengubah nama default halaman depan website. Agar pengunjung website dapat mengakses hanya dengan menulis nama domain (http://www.namadomain.com), tanpa harus menulis nama file secara detail (http://www.namadomain.com/file.html) maka kita harus memiliki file index pada root direktori. Nama file yang dapat diterima, antara lain: index.html, index.htm, index.cgi, index.php dll. Pastikan file tersebut bernama index.*
Tingkatan pengaksesan file index.* adalah jika kita punya file index.cgi dan index.html pada root direktori yang sama, maka yang akan ditampilkan adalah file index.cgi karena memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada index.html.
Dengan .htaccess kita bisa mendefinisikan file index tambahan atau mengubah urutan tingkatan file index.
Untuk mendefinisikan "halamanDepan.html" sebagai halaman index, anda bisa menambahkan script berikut pada file .htaccess:


DirectoryIndex halamanDepan.html
Hal ini akan membuat server mencari file bernama "halamanDepan.html"  dan jika server menemukannya maka akan ditampilkan.  Tapi jika tidak server  akan menampilkan error 404 missing page.
Untuk mengubah urutan file index anda dapat menambahkan script berikut :


DirectoryIndex halamanDepan.html index.cgi index.php index.html




4.Untuk alasan keamanan, server apache biasanya telah menghilangkan default setting yang memungkinkan directory indexing. Opsi inilah yang memungkinkan isi dari direktori untuk ditampilkan pada browser jika direktori tersebut tidak memiliki halaman  index
Misalnya anda mengetikan url "http://www.namaDomain.com/images", maka browser akan menampilkan daftar images dalam direktori tersebut.


5.Anda bisa menggunakan file .htaccess untuk mem-blok user yang anda ketahui IP / nama domainnya. Anda tinggal menambah script berikut pada file .htaccess:


order deny,allow
deny from 123.456.789.000
deny from 456.78.90.
deny from .aol.com
allow from all
Script di atas berarti :
User dengan IP 123.456.789.000 akan di blok
Semua user antara 456.78.90.000 sampai 456.78.90.999 akan di blok
Semua user yang berasal dari aol.com akan di blok.
Jika user yang telah di blok tersebut berusaha mengakses website anda maka akan ditampilkan pesan error 403 forbiden.


6.Jika anda membuat ulang seluruh website anda, me rename halaman dan direktori, Maka pengunjung website anda akan mendapati pesan error 404 file not found. Untuk mencegahnya anda bisa meredirect halaman lama yang telah anda ganti ke halaman baru.
Tambahkan script berikut pada file .htaccess:


Redirect permanent /halamanLamaAnda.html
http:// namaDomain.com/halamanBaruAnda.html
Jika akan anda aplikasikan pada direktori maka scriptnya adalah:


Redirect permanent /direktoriLama
http://namaDomain.com/direktoriBaru/
Perhatikan bahwa direktori lama ditulis dalam format relative path sedangkan yang baru ditulis dengan url absolute.
7.File .htaccess dapat digunakan untuk mencegah orang lain me-link secara langsung ke direktori image anda dari website mereka (Hal ini biasanya terjadi saat orang lain mengambil gambar dari website anda, tapi tetap menggunakan link di server host anda) hal ini tentu akan mengakibatkan bandwidth anda akan tersedot tanpa memberikan dampak positif untuk website anda. Untuk mencegah hal ini terjadi anda bisa menambah script berikut pada file .htaccess anda.


RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER}
!^http://(www\.)?namaDomain.com/.*$ {NC}
RewriteRule \.(gif\jpg)$ - {F}
Script di atas akan membuat direktori image hanya bisa di akses bila user sedang mengakses www.namaDomain.com.

8.Untuk mencegah pengunjung website anda mengakses file .htaccess, tulis script berikut:


order allow,deny
deny from all




0 comments:

FOLLOW..